Skip to main content

Kutuk punya kutuk, mi celup pun gua tak tau.

Oleh : AdukaTaruna

Satu lagi teori yang wa kemukakan, kalau nak tahu satu2 etnik tu mempunyai gen berkeupayaan kreatif atau statik, kita lihat pada makanannya. Dalam banyak2 etnik rumpun Melayu kat Malaysia ni, pada wa, Kelantan paling banyak makanan. Tu yg ramai kena sakit semot hurung kencing tu. Wakakaka.

Sana-sini orang dok bahas mi celup. Tapi sebenarnya wa tak tahu pun mi celup tu cane. Wakakaka. Wa tanya pakcik google, dia bagi mi celup kat Indonesia. Nik Abduh punya mi celup ni caner ni? Kolling2 abanghensem. Mi celup Kelantan cane. Cuba story morry sket.

Mie Celor 26 Ilir, Santapan Pulang Kampung

Mie Celor 26 Ilir, Santapan Pulang Kampung

Rumah Makan 26 Ilir HM Syafei, yang menyediakan menu khusus mi celor di Palembang, sebenarnya boleh disebut warung kecil karena hanya menyediakan sembilan meja. Meski begitu, kala musim liburan tempat ini bisa menjual hampir seribu piring mi celor dalam sehari.

Mi celor atau mi celup sesungguhnya tak hanya ada di Kota Palembang, tetapi hampir di semua kota di Pulau Sumatera, seperti Jambi dan Lampung. Namun, di Palembang, mi celor menjadi makanan khas, nyaris sepopuler pempek.

Terutama saat musim liburan karena banyak orang Palembang yang pulang kampung, pada saat itu mi celor jadi menu wajib selain pempek. Makanya tak heran kalau antrean pesanan di warung “mie celor 26 Ilir Haji Syafei” bisa jadi lebih panjang pada saat liburan.

Salah seorang karyawan warung Haji Syafei, Edi, mengatakan, dua presenter bersaudara, Tantowi dan Helmy Yahya, setiap ke Palembang pasti mampir di warungnya. Selain itu, pemain sinetron Anwar Fuady termasuk salah satu pelanggan tetapnya.

Bahkan, menurut Edi, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri juga sangat menyukai mi celor Haji Syafei. Hal ini tak mengherankan karena suami Megawati, Taufik Kiemas, asli Palembang.

“Waktu Ibu Mega masih presiden yang datang membeli biasanya orang dari istana. Kemudian, mi celor dibawa secara khusus ke Jakarta dari Palembang,” ujar Edi.

Sebenarnya bukan cuma pendatang yang singgah ke warung Haji Syafei karena jumlah konsumen mi celor pada hari-hari biasa juga lumayan banyak. Jika pada hari libur, warung ini bisa menghabiskan 90 kilogram mi atau setara dengan 900 piring, sementara pada hari-hari biasa hanya rata-rata 40 kilogram mi.

Edi juga mengaku, Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman termasuk pelanggannya. Hanya saja, sang gubernur punya pesanan khusus, yaitu udang harus lebih banyak dan ditambah satu telur rebus.

Edi memastikan, semua orang bisa menikmati racikan seperti gubernur asal mau membayar lebih mahal. Jika sepiring untuk porsi normal hanya Rp 8.000, pesanan seperti pesanan gubernur itu harganya Rp 21.000 karena udangnya lebih banyak dan ditambah satu butir telur rebus.

Otak Udang

Rahasia kelezatan mi celor 26 Ilir Haji Syafei terletak pada penggunaan udang sebagai pelezat utama sehingga aroma udang paling dominan dibandingkan dengan bahan-bahan lain.

Anwar, yang juga karyawan warung Haji Syafei, menuturkan, setiap hari menerima minimal 5 kilogram udang. Namun, jika pemasok membawa udang dalam jumlah berapa pun, tetap akan dibeli.

Dia juga mengatakan, jangan remehkan istilah “otak udang” sebab bagian yang paling kecil dari tubuh udang inilah yang memberikan kontribusi terbanyak dalam melezatkan mi celor 26 Ilir. Otak udang dikumpulkan satu demi satu sampai terkumpul cukup banyak untuk membuat kuah mi celor.

Bentuk mi telur yang digunakan berbeda dengan mi telur yang biasa kita santap di rumah makan bakso atau mi. Mi celor menggunakan mi telur yang berwarna kuning, tetapi ukurannya jauh lebih besar dan lurus tidak keriting, lebih mirip spageti. Yang belum pernah menyantap mi celor akan menyangka makanan yang dihadapinya adalah varian spageti atau pasta khas Italia.

Menurut Anwar, setiap hari rumah makan tersebut menerima pasokan mi telur sebanyak 30-50 kilogram. Supaya kesegaran mi tetap terjaga, pemasok mendatangkan mi pukul 06.00 dan pukul 12.00.

“Kalau dikirim sekali sehari, pada sore hari mi pasti sudah berbau. Oleh karena itu, kami selalu meminta yang masih segar,” kata Anwar.

Bagi sebagian masyarakat Palembang, mi celor sudah menjadi santapan wajib selain pempek. Warga Palembang yang tinggal di pinggiran kota rela datang ke kawasan 26 Ilir hanya untuk menikmati mi celor.

Menurut Ida (34), warga kawasan Kilometer 10 (sekitar 15 kilometer dari kawasan 26 Ilir, untuk ukuran Palembang jarak tersebut sudah cukup jauh), setiap bulan dia selalu menyempatkan diri ke kawasan 26 Ilir khusus untuk makan mi celor.

“Yang membedakan mi celor di sini dan tempat lain adalah kuahnya. Di sini memakai udang satang, yaitu udang berukuran besar. Kalau rasa mi-nya, sama saja,” ujar Ida.

Ida mengaku pernah bereksperimen memasak sendiri mi celor di rumah, tetapi rasanya tidak seenak mi celor 26 Ilir Haji Syafei. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk ke warung Haji Syafei kalau lagi ingin menikmati mi celor.

Pendatang dari Jakarta yang ingin membawa pulang mi celor sebagai buah tangan juga tidak ada halangan karena makanan ini bisa bertahan beberapa jam. Namun, harus dikemas secara terpisah, antara kuah dan bahan mi celor lain.

Biasanya, pembeli yang ingin membawa ke Jakarta memesan terlebih dahulu dan diambil saat akan ke bandara. Tujuannya, agar mi celor tetap segar sampai di Jakarta.

Sayangnya, warung Haji Syafei belum membuat kemasan khusus untuk pemesan yang ingin membawa ke Jakarta sebagai oleh-oleh. Padahal, jika kemasannya rapi dan aman, tentu banyak orang Palembang yang akan memesan untuk membawa makanan tradisional tersebut.

Namun, pengelola warung Haji Syafei punya alasan, kemasan khusus akan menimbulkan biaya baru. Bahkan, kemungkinan harga kemasan sama mahalnya dengan produk mi celor itu sendiri. Selain itu, dengan bungkus plastik yang dilakukan saat ini, belum pernah ada keluhan dari pelanggan karena bungkus kuah mi celor pecah saat dibawa dalam kabin pesawat.

Jadi beruntunglah jika punya teman orang Palembang karena Anda bisa menitip sebungkus mi celor. Namun, kalau mau mengetahui rahasia resep mi celor warung Haji Syafei, lebih afdal kalau datang sendiri ke Palembang.

Kuah Tak Boleh Tersentuh Api

Pepatah “lain kuali, lain pula masakannya” mungkin bagi santapan mi celor harus dibalik menjadi “lain masakan, lain pula pancinya”. Pasalnya, panci untuk kuah mi celor harus dibuat secara khusus. Harus terdiri dari dua bagian, yakni tempat air untuk mencelup mi serta taoge dan bagian yang mengapung sebagai tempat kuah.

Menurut Anwar, salah seorang pelayan di warung Haji Syafei, kuah mi celor tak boleh menyentuh api karena akan terus mengental. Oleh karena itu, pada panci yang dibuat secara khusus tersebut terdapat bagian terapung untuk kuah.

Cara memasak dengan panci khusus tersebut membuat air rebusan terus-menerus mendidih dan kuah menjadi tetap hangat hingga kekentalan tertentu. Jika kuah menjadi terlalu panas, dikhawatirkan akan menjadi terlalu kental.

Bahan:

Udang, mi telur, taoge, telur rebus, bawang merah, bawang putih.

Bahan Kuah:

Kaldu udang, gula pasir, garam, tepung terigu, telur, daun bawang.

Cara Membuat:

Bawang merah, bawang putih, lada, garam, digiling sampai halus. Panaskan minyak goreng, lalu tumis bumbu sampai harum. Masukkan udang cincang, tambahkan air dan biarkan hingga mendidih. Setelah itu, masukkan tepung terigu yang telah dilarutkan dengan air. Biarkan hingga mendidih, tambahkan gula pasir dan daun bawang.

Comments

  1. Bkn takat cite politik & sokan, cite memasak pun ade. Atau taktik utk menarik chef2 blogger sewa iklan kat blog lu, haha.

    ReplyDelete
  2. nih den nak tergelak nih..

    "mee celup enak dimakan dgn otak udang.."

    simbolik betol.. hi3..

    ReplyDelete
  3. lu pi sini nak tgk gambar mee celup:

    http://shw.hanieliza.fotopages.com/17247124/mee-celup.html

    ReplyDelete
  4. wakaka,

    Cita makanan pon ado...

    elyn..otak udang tuh sedap gilos.kalau di kuale kangso,laksa pon makan ngn otak udang.Sini laksa beras original..bukan laksa rendam2 tuh

    ReplyDelete
  5. hahaha.... me celup pun lu tak tau ka.... wahahaha.....

    -abanghensem

    ReplyDelete

Post a Comment

Komen berbentuk fitnah, ugutan dan ancaman akan dipadam. Segala tulisan komen adalah tanggungjawab pemberi komen. Blog ini tidak bertanggungjawab keatas komen-komen diruangan ini.

Popular posts from this blog

Ulasan gua PRK Kajang

Try ulas buat kali terakhir untuk PRK Kajang. Ini pendapat gua atas premis perbahasan yang boleh ditolak. No prob. Small matter. 1. Gua menolak logik MB, Putrajaya, Mahathir vs Najib, tangisan Rafizi, bla bla sebagai alasan PRK Kajang. Sebenarnya, pendapat gua, kehadiran Anwar secara rasmi dalam DUN Selangor adalah satu mandat tanpa rasmi mengambil Pengerusi PKR negeri Selangor dari Azmin. Di Selangor, wujud ketidak selarasan kuasa. MB vs pengerusi negeri. Seumpama MB Kelantan adalah Nik Amar. Tapi PJ Kelantan adalah Husam. Anwar tak berani mengambil pengerusi negeri dari Azmin secara rasmi. Sebabnya banyak spekulasi. Azmin ada 12 orang yang akan lompat / bebas, Azmin ada video, Azmin ada fail, anak Azmin ada DNA Anwar (hujah seks UMNO) bla bla bla. Sidang media Azmin pun menyaksikan kenyataan berunsur sinis. Seperti Anwar bukan sahaja diperlukan di Kajang, tetapi dunia seperti Timur Tengah (Malaysiakini). Dengan Anwar di dalam DUN Selangor, maka pengimbangan berlaku antar

Betul ke Islam yang kau anut?

Betul ke versi Islam yang kau anut sekarang ni? KALAU KAU NAK VERSI PENUH BERVIDEO, KLIK SINI: https://youtu.be/KmJOEreKp6o Sekarang abam nak bagi anti thesis kepada thesis yang dah establish sekarang ini. Bila ada yang kemukakan hujah balas, akan ada spark ilmu yang dapat dikutip dan dinilai. Islam sekarang ni banyak versi. Nak2 pula versi politik parti. Kecilkan lagi skop, Dulu UMNO kafir, kekalkan perlembagaan kafir adalah kafir, tak boleh bayar zakat pada ulul amri yang tak laksanakan hudud. Macam2. Naratif dan kebentukan agama itu bergerak ikut survival parti politik. Kita ambil skop besar. Begitu juga kumpulan Islam selepas Muawiyah-Aishah memerangi ulul amri Ali as. Kumpulan2 berkembang dan terus berperang merebut kaabah. Dapat kaabah, dapatlah pengaruh agama. Dalam proses peperangan, pergaduhan merebut pengaruh itu, kau bayangkan berapa banyak hadis, naratif, kata2 mutiara, kitab2, fatwa2, pandangan2 telah dicipta. Untuk dapatkan pengaruh. Sama macam abam cakap dalam skop n

E wallet rupanya voucher potongan harga.

Abam setuju imbuhan wang bagi galakkan rakyat buat sesuatu. Macam download app untuk mudahkan kerajaan. Untuk kesejahteraan rakyat sendiri. Ianya sama macam paksa bayar wang (saman) bagi galakkan rakyat JANGAN buat sesuatu. Tapi pundek apakah imbuhan dalam bentuk potongan harga ini?   Ada si bangang kata e wallet PH dulu bangang sebab ada tarikh luput. Tarikh luput la sebab nak galakkan download dan guna e wallet. Pengguna dan peniaga. Bukan suh simpan RM30 tu dalam almari macam Armada. Tapi, ini lebih bangang. Imbuhan dalam bentuk potongan harga. Bagi jer la terus. Dia beli barang apa pun bernilai RM50.